Hal ini dipaparkan oleh Dewi Setyowati, Deputi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah V Jateng DIY dalam acara Diseminasi SiHati di Aston Imperium Purwokerto, Selasa (11/6). Menurutnya, saat ini harga komoditi belum dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat secara keseluruhan.
Tercatat, baru tujuh dari 35 kabupaten kota di Jawa Tengah yang mendiseminasikan harga produksi kepada masyarakat. Padahal, apabila harga produksi dapat diakses masyarakat dengan mudah, mereka akan mengetahui jenis komoditi yang berlimpah. Tujuh kota itu diantaranya Semarang, Solo, Tegal, Purwokerto, Kudus, Magelang, dan Cilacap.
“Saat ini baru 24 komoditas yang di-update secara harian. Masyarakat bisa mengaksesnya melalui sms gateway dengan mengirimkan pesan singkat,” katanya.
SMS bisa dikirimkan ke nomor 08112711006 dengan mengetik harga#nama kabupaten atau kota#komoditi. Dengan begitu, kata Dewi, masyarakat bisa mengetahui harga komoditi yang dibutuhkannya sewaktu-waktu.
Tidak hanya harga komoditi saja yang dapat diakses, namun masyarakat juga bisa melakukan pengecekan untuk produksi komoditi, suku bunga kredit, dan deposito di Jawa Tengah, cek inflasi, dan langganan informasi SiHati.
Beliau mengatakan, dengan adanya layanan sms gateway ini, diharapkan dapat menjembatani asimetri informasi kepada masyarakat luas. Sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi, terutama informasi yang dapat tersebar secara luas.
Layanan sms gateway ini juga bisa menekan laju inflasi karena bisa diketahui daerah mana saja yang surplus maupun defisit komoditi. Nantinya, bisa dilakukan penyebaran agar semuanya seimbang.
Mengingat, inflasi bisa terjadi karena disebabkan pasokan (cost push inflation), permintaan yang tinggi namun penawaran rendah (demand pull inflation), ekspektasi terhadap inflasi.
SiHati yang berperan sebagai pengendali inflasi ini bernaung di bawah Bank Indonesia (BI). Sejak tahun 2005, BI menganut kebijakan moneter yang fokus pada pengendalian inflation targeting framework.
sumber : http://satelitnews.co
0 comments:
Post a Comment